10 RAHASIA SEHAT ALA NABI MUHAMMAD RASULULLAH SAW
Kesehatan merupakan salah satu aset
kekayaan yang tidak pernah ternilai harganya. Pada saat nikmat kesehatan ini
dicabut oleh Sang Pemilik, Allah SWT, maka manusia akan rela mencari
berbagai macam pengobatan dengan biaya yang sangat mahal bahkan sampai ke
tempat yang sangat jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit saja orang
yang selalu peduli dan menjaga nikmat besar yang diberikan Allah tersebut
sebelum akhirnya dicabut-Nya kembali.
Lalu, apa
sebenarnya kunci utamanya sehingga Rasulullah hanya jatuh sakit 2 kali
saja sepanjang hayatnya. Pertama, pada saat diracun oleh seorang
wanita Yahudi ketika dia menghidangkan makanan untuk Nabi Muhammad SAW. Kedua, pada saat
menjelang wafatnya. Sedikitnya ada 10 rahasia sehat ala Nabi Muhammad
Rasulullah SAW yang bisa kita tiru sebagaimana dikutip smkalhamidy.sch.id
Kuncinya,
Nabi Muhammad SAW mengamalkan menghirup udara segar di waktu subuh. Beliau
bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan
menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan
belum terkotori oleh zat-zat lain. Sehingga sangat bermanfaat untuk
optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap
vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh. Rasulullah SAW bersabda:
“Nikmat pertama kali ditanyakan
kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika dikatakan
kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum
dengan air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi: 3358).
Menurut Indra
Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan
sering dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota
indah di atas kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali
oleh orang-orang yang sakit. Sepintas masalah makan ini tampak sederhana,
namun ternyata dengan pola makan yang dicontohkan Rasulullah mampu
menjawab semua itu. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat
dan bugar.
Ketika Kaisar
Romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun
dokter tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut
bertanya kepada Rasulullah tentang rahasia kaum muslimin sangat
jarang mengalami sakit. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua
bentuk pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau
preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit
(at thib al’ilaji).
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah
tersebut, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit
dengan makanan (attadawi bil ghidza). Beberapa gambaran pola hidup
sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat bisa dipercaya, sebagai
berikut:
1. Di pagi
hari, Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi.
Organ tubuh tersebut sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut
dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
2. Di pagi
hari juga, Nabi Muhammad SAW membuka menu sarapannya dengan segelas air
dingin dicampur sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Alquran,
madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Ditinjau dari ilmu
kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan
usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
3. Masuk
waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi
tujuh butir kurma ajwa’ (matang). Ia bersabda, “Barang siapa makan tujuh
butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu
terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam
makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar.
Racun yang tertelan olehnya kemudian dinetralisir oleh zat-zat terkandung
dalam kurma. Seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan
tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah selamat dari racun
tersebut.
4. Menjelang
sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain
itu, Nabi juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak
sekali, di antaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua,
melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi mencegah kanker
dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
5. Di malam hari, menu utama
makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat
mengatakan, Rasulullah selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut
Prof Dr Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis.
Mungkin
istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan,
intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat
dan fungsi sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan
penyakit.
6. Rasulullah
tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih
dahulu supaya makanan dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik
sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping
menu wajib di atas, ada beberapa makanan disukai Rasulullah tetapi tidak
rutin mengonsumsinya. Di antaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan
daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau
labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga
senang makan buah anggur dan hilbah (susu). Qitsa adalah sejenis
buah-buahan mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
8. Nabi
Muhammad SAW sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau
berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula
ia lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah RA.
9. Rasulullah
tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Alasannya, ia tidak menyukai
berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur
lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat cukup dibutuhkan
oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.
10. Pola
makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus
pencernaan tubuh manusia oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme
(irama biologis).
Fakta-fakta
di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan
irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar
kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut
dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).