LATAR
BELAKANG SITTI KHODIJAH
Siti Khadijah mempunyai
nama lengkap Khadijah binti Khuwailid bin
Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Khadijah al-Kubra, Ayahnya bernama Khuwailid bin Asad dan Fatimah
binti Za'idah, berasal dari kabilah Bani Asad dari suku
Quraisy. Khadijah lahir di Mekah tahun 68 sebelum Hijrah, 15 tahun sebelum
tahun gajah atau 15 tahun sebelum kelahiran Muhammad SAW.
Ibunya bernama Fatimah binti Zaidah. Silsilah nasabnya berujung pada Amir bin Lu’ai. Neneknya adalah Halah Binti Abdul Manaf yang
tersambung sampai Lu’ai bin Ghalib. Masing-masing silsilah ayahanda dan
ibundanya berasal dari keturunan Quraisy yang terhormat dan mulia. Nasab
Khadijah dari pihak ayahanda berhimpun dengan nasab Rasulullah SAW pada
kakeknya yang ke-empat, Qushai bin Kilab. Qushai bin Kilab adalah pemimpin
Quraisy yang berhasil merebut kekuasaan kota Mekah dari tangan kaum Khuza’ah
pada abad ke-5M yang telah lama menguasai kota ini selama berabad-abad. Setelah
itu, Qushai menjadi pemimpin agama dan pemerintahan kota Mekah yang kemudian
diteruskan oleh keturunannya.
Pada
mulanya, Siti
Khadijah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi. Pernikahan itu membuahkan dua orang anak yang
bernama Halah dan Hindun. Tak lama kemudian suamianya meninggal dunia.
Lalu Siti Khadijah menikah lagi untuk yang kedua
dengan Atiq bin ‘A’id bin Abdullah al-Makhzumi. Setelah pernikahan itu berjalan beberapa waktu,
akhirnya suami keduanya pun meninggal dunia.
Nabi Muhammad menikah dengan Siti
Khadijah pada tahun 595 Masehi. dengan maskawin 20 ekor unta muda. Pernikahan
itu berlangsung diwakili oleh paman Khadijah, ‘Amr bin Asad. Sedangkan dari pihak keluarga Muhammad diwakili oleh Abu Thalib dan Hamzah. Ketika
Menikah, Muhammad berusia 25 tahun, sedangkan Siti Khadijah berusia 40 tahun.
Siti
Khadijah melahirkan 2 orang putra dan 4 orang putri. Anak pertama sekaligus putra pertamaRasulullah
bernama Qasim. Dengan
nama ini, Rasulullah mendapat julukan Abu Qasim. Putra kedua beliau
bernamaAbdullah, biasa
dipanggil ath-thahir dan ath-thayyib keraa dilahirkan setelah kedatangan Islam. Kedua putra ini meninggal dunia ketika masih bayi.
Anak
ketiga bernama Zainab, putri sulung yang lahir sebelum Nabi Muhammad
SAW diutus Allah sebagai rasul. Zainab menikah dengan Abu Al-’Ash dan berhijrah
memeluk islam lebih awal dari suaminya Abu Al-’Ash.Zainab meninggal dunia pada awal tahun ke-lapan sesudah
memeluk Islam dan dimakamkan di Baqi’.
Anak
ke-empat dan ke-lima adalah Ruqayyah dn Ummu
Kultsum. Kedua putri beliau ini dinikahi oleh kedua
anak Abu Lahab, Atabah dan Utaibah.
Siti Khadijah mempunyai saudara sepupu yang
bernama Waraqah bin Naufal. Beliau termasuk salah satu dari hanif di Mekkah. Ia
adalah sanak keluarga Khadijah yang tertua. Ia mengutuk bangsa Arab yang
menyembah patung dan melakukan penyimpangan dari kepercayaan nenek moyang
mereka (nabi Ibrahim dan Ismail).
Para sejawatnya mengakui keberhasilan Siti Khadijah, ketika
itu mereka memanggilnya “Ratu Quraisy” dan “Ratu Mekkah”. Ia juga disebut sebagai at-Thahirah, yaitu “yang
bersih dan suci”. Nama at-Thahirah itu diberikan oleh sesama bangsa Arab yang juga
terkenal dengan kesombongan, keangkuhan, dan kebanggaannya sebagai laki-laki.
Karenanya perilaku Khadijah benar-benar patut diteladani hingga ia menjadi
terkenal di kalangan mereka.
Pertama kali dalam sejarah bangsa Arab, seorang wanita diberi
panggilan Ratu Mekkah dan juga dijuluki at-Thahirah. Orang-orang memanggil Khadijah dengan Ratu Mekkah karena
kekayaannya dan menyebut Khadijah dengan at-Thahirah karena reputasinya yang tanpa cacat.
Setelah berakhirnya pemboikotan kaum Quraisy terhadap kaum
muslim, Siti Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan
kehausan. Semakin hari kondisi kesehatan badannya semakin memburuk. Dalam sakit
yang tidak terlalu lama, dalam usia 60 tahun, wafatlah seorang mujahidah suci yang sabar dan teguh
imannya,Sayyidah Siti Khadijah al-Kubra binti Khuwailid.
Siti Khadijah wafat dalam usia 65 tahun pada tanggal 10 Ramadhan tahun
ke-10 kenabian, atau tiga tahun sebelum hijrah ke Madinah atau 619 Masehi.
Ketia itu, usia Rasulullah sekitar 50 tahun. Beliau dimakamkan di dataran
tinggi Mekkah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun.
Karena
itu, peristiwa wafatnya Siti Khadijah sangat menusuk jiwa Rasulullah. Alangkah
sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah ketika itu. Karena dua orang yang
dicintainya (Khadijah dan Abu Thalib) telah wafat, maka tahun itu disebut
sebagai ‘Aamul
Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah.
Sumber
Asli:
Arief,
Nurhaeni. Engkau
Bidadari Para Penghuni Surga, Kisah Teladan Wanita Saleha.
Kafila: Yogyakarta: 2008
Taman,
Muslich. Pesona
Dua Ummul Mukminin, Teladan Terbaik Menjadi Wanita Sukses dan Mulia.
Pustaka Al-Kautsar: Jakarta. 2008
Razwy,
Syeda. A. Khadijah,
The Greatest of First Lady of Islam. Alawiyah Abdurrahman
(terj.). Mizan Publika: Jakarta. 2007