Headlines News :
Home » » PROTOTYPE PEMUDA IDAMAN

PROTOTYPE PEMUDA IDAMAN

Written By Unknown on Sabtu, 25 April 2015 | 21.54.00

Perjuangan untuk mengembangkan Islam dan menegakkan syariatnya adalah perjuangan yang suci yang tak mengenal batas akhir serta tidak boleh terputus di tengah jalan. Untuk kelestarian perjuangan Islam dewasa ini, maka pemudalah yang harus banyak ambil peranan untuk tampil ke depan memegang tongkat estafet kepeloporan. Oleh karena pemuda yang hidup di masa sekarang inilah yang paling banyak mempunyai kepentingan terhadap masa depan Islam dan umat Islam.
Text Box: Pemuda, karena usianya yang relatif masih muda secara individu mereka tidak mempunyai masa lalu yang kompleks yang meliputi seluruh lingkungan di mana mereka hidup.Pemuda muslim dengan segala potensi yang di milikinya hendaknya mampu mempersiapkan diri dengan konsep yang matang, langkah yang mantap dan tekad yang bulat serta harus mau menata diri sendiri, untuk kemudian tampil kedepan bergerak dan berjuang mengisi lembaran-lembaran sejarah kehidupan ini. Ingat, bahwa sejarah itu ibarat
kertas yang putih dan selamanya bejalan netral serta tidak memihak kepada satu bangsa atau golongan tertentu, kecuali bangsa dan golongan itu mau berusaha untuk menaklukkan, agar sejarah selalu berpihak pada kelompoknya. Atau dengan kata lain, kitalah yang mengisi lembaran sejarah  yang putih itu, agar menjadi untaian kata yang indah dengan tulisan tinta emas, agar bisa di baca oleh generasi yang akan   datang.
Dengan demikian pemuda Muslim mempunyai peranan yang amat penting dan menentukan dalam perjuangan Islam dewasa ini. Memang tepat apa yang di katakan oleh Musthofa Al-Ghalayani, bahwa sesungguhnya di tangan pemudalah terletak segala urusan bangsa, dan maju dan mundurnya pemuda terletak pula kemajuan dan kemunduran bangsanya.
Menurut pengertian umum, pemuda dapat di artikan sebagai manusia yang berusia muda. Akan
Tampan Raut Muka Para Pemuda Tiada berguna Apabila Etika Mereka Buruk
 
tetapi dari segi biologis pemuda adalah mereka yang berusia antara 18-30 tahun, sehingga sering kita dengar istilah tenaga muda misalnya, maka yang di maksud adalah manusia-manusia muda yang masuk kategori usia 18-30 tahunan. Dan mana kala kita tinjau dari segi ideologis politis, maka istilah pemuda akan selalu di kaitkan sebagai calon pengganti generasi tua yang sudah di ambang senja. Dan di dalam al-Qur’an juga sedikitnya ada sepuluh ayat yang langsung memakai istilah fataa (pemuda) dalam berbagai kaitan peristiwa. Penyebutan istilah fataa sebagai kata mufrad, terdapat dalam kisah  Nabi Ibrohim as, Nabi Musa dan Nabi Yusuf as dalam bentuk tastniah pada kisah Nabi Yusuf as (di penjara), sedang dalam bentuk jamak pada kisah Ashabul Kahfi (pemuda penghuni gua guna menyelamatkan Imannya). Dari itu masa muda memang mendapatkan nilai tambah sehingga di kupas secara spesial. Masa muda dapat di sebut sebagai masa strum and drang (masa taufan dan gelora). Hal ini di sebabkan kerena banyaknya konflik yang terjadi, baik dalam dirinya sendiri maupun yang berkaitan dengan lingkungannya. Pemuda tidak jarang mempunyai sifat berontak kepada orang-orang tua dengan melanggar larangan-laragannya, sehingga timbullah saling hilaf antara yang muda dengan yang tua-tua. Yang tua mengatakan bahwa yang muda selalu bertindak semaunya sendiri, sebaliknya yang muda juga mengatakan bahwa yang tua itu sudah terkesan konservatif, kuno, kolot, ketinggalan zaman dan lain sebagainya.
Fenomena yang demikian ini sebenarnya merupakan suatu proses yang wajar untuk menjadi manusia yang dewasa dan sekaligus merupakan suatu proses pematangan diri, apakah dia mudah terkontaminasi (terpengaruh) oleh lingkungannya, kemudian tumbuh menjadi pemuda yang nakal dan selalu memberontak kepada lingkungannya yang di anggap tidak cocok, ataukah dia mampu mewarnai lingkungan itu, sehingga dia menjadi pemuda yang matang dan mampu mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang positif.
Text Box: Dan kita harus trampil untuk menerobos kehidupan modern ini dengan obor tauhid yang kita milikiPemuda, karena usianya yang relatif masih muda secara individu mereka tidak mempunyai masa lalu yang kompleks yang meliputi seluruh lingkungan di mana mereka hidup. Masa lalu mereka adalah masa lalu kolektif yang terbatas pada lingkungan sekitar keluarga atau kelompoknya saja. Oleh karena itulah, maka setelah mereka dapat menyaksikan lingkungan yang semakin luas, pemuda selalu berpaling kemasa depan. Bagi mereka masa lalu harus di serap dan di jadikan pelajaran, sedangkan masa yang akan datang harus di tempuh dan di hadapi melalui sentuhan cita-cita yang luhur dengan segala potensi yang di milikinya.
Oleh karena pemuda selalu menganggap dirinya sebagai kelompok yang sangat berkepentingan dengan masa depan, maka mereka akan berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang menempati posisi kekuatan pembaharuan. Dengan demikian tidak jarang kita lihat aktivitas dan kegiatan para pemuda yang mampu menghasilkan karya-karya yang positif bagi bangsa dan negaranya. Namun tidak jarang pula kita jumpai hal-hal yang nigatif dan kurang menguntungkan bagi masa depan yang disebabkan kerena pemuda tersebut tidak acuh terhadap lingkungannya.
Oleh sebab itu pemuda sebagai komponen (bagian) yang terpenting dalam masyarakat dan sekaligus sebagai kekuatan pembaharu, di tuntut suatu kesadaran yang tinggi akan posisinya. Kesadaran yang dimaksud di sini bertarti meyadari sepenuhnya akan hakikat dirinya sebagai anggota masyarakat dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya secara sadar dan terarah dengan segala kemampuan dan kekuatan yang ada pada dirinya, seperti kekuatan spritual semangat yang membara, idealisme yang tinggi dan segala macam angan-angan masa depan yang di inginkannya.
Dengan kesadaran itulah, pemuda akan bisa menempatkan dirinya sebagai insan pembaharu yang mampu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik demi terujutnya ‘Izzul Islam wal Muslimin. Untuk mengemban tugas yang mulia ini sangat di butuhkan pemuda-pemuda yang tangguh yang dapat di andalkan untuk tampil sebagai pejuang yang ikhlas untuk Allah semata, serta tidak mudah goyah oleh tipu daya dunia dan cobaan yang akan menimpa dirinya. Pemuda yang demikian inilah yang kita sebut dengan “pemuda idaman dalam Islam”. Lantas timbullah pertanyaan: siapakah yang pantas di sebut dengan pemuda idaman dalam Islam dan bagai mana ciri-cirinya?
Untuk memenuhi jawaban dari pertanyaan tersebut di atas, perlu di ketengahkan sedikitnya ada lima ciri dari pemuda idaman dalam Islam yaitu, beriman kepada Allah dengan sepenuh hati, berilmu amaliah atau berpendidikan yang memadai, beramal ilmiyah bukan hanya pintar berorasi, memiliki keterampilan (kreatifitas), dan memiliki idealisme (bisa menerima dan menghayati ukuran moral dan keagamaan).
Kita sekalian umat Islam, baik para Ulamanya, para Cendikiawannya, negarawannya, maha sisiwanya dan juga para pemudanya harus siap untuk memberi jawaban yang tepat atas segala tuntutan dan tantangan zaman sekarang. Untuk Islam harus mampu memperkembangkan secara ilmiyah dan praktis pokok-pokok ajaran Islam di tengah-tengah realitas kehidupan ini. Dan kita harus trampil untuk menerobos kehidupan modern ini dengan obor tauhid yang kita miliki, serta kita harus mampu pula merealisasikan dan mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, agar dunia tahu bahwa Islam mampu mengatasi krisis yang melanda dunia dewasa ini serta Islam juga mampu menyelesaikan problematika (masalah-masalah) kemanusiaan secara tuntas dan sanggup menyelamatkan umat manusia dari ambang kehancuran. Di samping itu kita harus merasa optimis bahwa masa depan Islam dan umat Islam akan cukup terang dan mengembirakan, asal kita menyadari sejak dini tentang situasi dan kondisi sejarah di mana kita sekarang ini berada. Dan asal kita tetap berpegang teguh kepada ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadist dengan di lengkapi oleh daya cipta dan karya umat Islam sendiri yang berupa Ijma’ dan Analogi (qiyas) di segala lapangan kehidupan, baik bidang politik dan ketatanegaraan, ekonomi, sosial, budaya maupun bidang bidang lainya. Akhirnya, sekarang inilah saat yang paling tepat bagi kita pemuda muslim untuk beramal sholeh dengan nyata demi kejayaan Islam dan umat Islam dengan di sertai keyakinan yang kuat dan segala kemampuan yang kita miliki, sebelum kita masuk kedalam jurang kenistaan. Bismillah, mari kita mulai! Allahuakbar!                           
Share this article :
 
Support : Petotu - All Rights Reserved
Template Created by Mastemplate Proudly powered by Blogger